Thursday, April 19, 2007


Saya baru saja selesai membaca novel memoar Dr. Ang Swee yang berjudul From Beirut to Jerussalem, seorang ahli bedah tulang. Perempuan hebat berkebangsaan Inggeris yang lahir dari keluarga Singapura, dan mengabdikan dirinya menjadi dokter sukarelawan di kamp-kamp pengungsian Palestina. Mungil, tetapi tangguh. Bersama dengan rekan-rekannya doctora Swee membentuk MAP (Medical Aid for Palestinian). Kita bisa belajar banyak hal tentang pengabdian dan kasih sayang dari buku ini. Juga tentang kekejaman dan egosentris dari bangsa-bangsa besar yang tamak. Disini juga kita bisa belajar tentang apa yang bisa kita berikan untuk orang-orang yang jauh yang memerlukan uluran tangan. Disini juga kita bisa belajar tentang arti perjuangan dan kemenangan. Kemenangan bukanlah hanya menang ketika kita memenangkan pertempuran, tetapi menang adalah ketika kita berhasil bertahan dan tetap tegak berdiri dengan penuh rasa syukur atas anugrah kehidupan di tengah badai kesulitan, dan tidak pernah menyerah pada keadaan.

Kasih Sayang dan Penghargaan yang Tulus adalah pelajaran yang sangat berharga dan sangat menggugah. Seorang dokter ahli bedah yang hebat namun selalu mampu melihat kelebihan-kelebihan dari setiap orang yang dia temui. Menghargainya dengan setulus hati. Setiap untaian kalimat yang ditulis menggambarkan kasih sayang muncul dalam setiap interaksi, dengan rekan sesama dokter atau perawat medis, dan juga dengan penduduk kamp-kamp pengungsi tersebut. Setiap kalimat penuh dengan penghargaan yang tulus. Sehingga kita dapat meresapi kasih sayang dan penghargaan yang dalam dari goresan tangannya. Jangan heran bila buku ini akan penuh dengan coretan stabilo, karena kita tak akan pernah ingin melewatkan dan melupakan kalimat-kalimat itu.

Ya...penghargaan yang tulus lahir dari hati yang bening. Kasih sayang muncul dari hati yang penuh dan kaya dengan cinta. Dia akan mengalirkan energi positif yang akan mengikat satu sama lain. Melahirkan kekuatan untuk berbuat yang terbaik bagi diri dan bagi orang lain. Karya terbaik kita untuk kehidupan yang telah Allah Anugarehkan kepada kita.

Bandung, 19 April 2007

Untuk saudara-saudaraku di Tanah Palestina dan di camp pengungsian, untuk orang-orang hebat di Medical Aid Palestinian (MAP) dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) http://www.mer-c.org

0 Comments:

Post a Comment

<< Home